Sebuah blog pembelajaran

Senin, Januari 26, 2009

Cita-cita yang Tertunda


Tanggal 21 Januari 2009 telah dibuka kembali pendaftaran calon mahasiswa Sekolah Pascasarjana UPI Bandung. Ada perasaan sedih mengingat bahwa setahun yang lalu saya pernah mengikuti tes S2 Prodi Matematika SPs UPI. Sempat juga mengikuti Kegiatan Pra Perkuliah (Matrikulasi) selama seminggu sebelum akhirnya saya memutuskan meninggalkan SPs UPI dan mengambil kuliah Program Pendidikan Profesi Guru Matematika di UNY (Universitas Negeri Yogyakarta).

Pertimbangan saya waktu itu adalah Program Pendidikan Sertifikasi Guru merupakan kesempatan yang sangat langka dan tidak semua orang mendapatkan kesempatan tersebut. Tahun depan belum tentu saya memeproleh kesempatan tersebut (dan ternyata memang hanya 2 angkatan/gelombang, tahun depan program yang dibiayai pemerintah ini akan dihentikan). Sedangkan kuliah S2 masih bisa saya tempuh setelah selesai mengikuti kuliah di UNY nanti (insyaAlloh jika masih diberi waktu, kesehatan, kesempatan dan dana yang cukup). Begitu rencananya (ampuni saya ya Allah yang terlalu banyak rencana dan permohonan padaMu).

Perasaan sedih yang saya rasakan bukan karena tidak mensyukuri anugerah yang telah Allah SWT berikan kepada saya. Saya sangat bersyukur karena terpilih menjadi salah satu peserta di antara sekian banyak calon peserta Program Pendidikan Sertifikasi Guru yang ikut mendaftar.

Saya sedih (saya memang agak melow orangnya) karena merasa agak kecil kemungkinan bagi saya untuk melanjutkan kuliah S2 di SPs UPI tahun 2009 ini. Faktor biaya yang utamanya dan kesehatan saya yang belum pulih benar. Namun insyaAlloh, tahun depan atau tahun depannya lagi atau tahun depan tahun depannya lagi (he..he..) saya akan berusaha untuk menggapai cita-cita saya tersebut (insyaAlloh). Amiin ya robbal 'alamiin.

Foto kenangan saat Peresmian Penerimaan Mahasiswa Baru UPI yang diresmikan Oleh Menpora Adhiyaksa Dault. (Bandung, 25 Agustus 2008)


Bagi teman-teman yang berminat untuk mendaftar ke SPs UPI Bandung silahkan klik di sini untuk membaca pengumuman dan mendownload formulir pendaftaraanya. Atau silahkan kunjungi http://sps.upi.edu/ untuk informasi yang lebih lengkap.

Share:

8 komentar:

RINAWATI mengatakan...

Bu Euis nggak usah pesimis. Kesempatan untuk lanjut study masih banyak, asal ada usaha dan kemauan Insya Alloh Tuhan akan mengabulkan permintaan kita. Keputusan Ibu untuk mengikuti program pendidikan profesi terlebih dahulu menurut saya sudah tepat. Besok setelah selesai pendidikan profesi baru lanjut S2.Saya ikut berdoa mudah - mudahan Ibu bisa melanjutkan cita - cita Ibu yang tertunda.
Oh Iya tanggal 2 Februari jam 09.00 kita masuk di kampus biasa untuk lebih jelas hubungi ketua suku ( Pak Supriyadi ) atau kunjungi blognya bu Mulyati.

Iwan Sumantri mengatakan...

Bu Euis saya terharu baca tulisan bu Euis, saya berdoa untuk Ibu mudah-mudahan keinginan ibu bisa tercapai, saya selaku teman dan saudara bangga punya rekan untuk melanjutkan sekolah, terus bu gapai cita-cita yang tertunda, Ibu Harus Yakin Allah punya Skenario lain yang tidak kita ketahui dan harus yakin skenario Allah yang terbaik buat kita, doa saya dan keluarga akan selalu menyertai ibu!!

Mulyati mengatakan...

Yakinlah Bu Euis Alloh pasti telah merencanakan segala sesuatunya yang terbaik buat kita. dan doa yang kita panjatkan pasti didengar oleh Alloh. Percayalah bu Euis...
Karena saya juga pernah mengalami mirip seperti Ibu.
Sebelum menikah saya punya sedikit dana dan kesempatan untuk studi lanjut, tapi berhubung sudah hampir kepala 3 ya prioritas menikah dulu. Ketika menikah punya baby ternyata ndak sempat nyisihin dana buat kuliah...tapi Alloh memberi jalan, lewat lomba guru prestasi akhirnya saya dapat kesempatan sekolah juga...
Yakinlah bu, Alloh punya rencana yang lebih baik untuk ibu sepulang Sertifikasi nanti. Amin.

Euis Kurniawati mengatakan...

Sekali lagi bukan pesimis, tapi saya realistis dan mengukur kondisi serta kemampuan yang ada. Banyak hal yang yang tidak bisa saya jelaskan di sini yang membuat pertimbangan saya seperti itu. Namun seperti yang saya tuliskan bahwa harapan dan keinginan tersebut tetap hidup dan terus saya nyalakan agar tetap semangat untuk melanjutkan studi.
Terima kasih Bu Rina, Pak Iwan, atas support dan doanya.
Untuk Bu Mul juga saya ucapkan selamat telah mampu menggapai salah satu impian Ibu. Alhamdulillah saya juga telah berupaya dengan cara yang sama, namun rupanya kebijakan tiap daerah berbeda dalam memberikan penghargaan atas prestasi guru-guru terbaiknya. Tidak mengapa, saya tidak mengharapkan balasan dan penghargaan berupa materi seperti yang telah Bu Mul peroleh. Toh seperti yang Pak Iwan katakan, Allah punya rencana yang tidak saya ketahui dan yakin bahwa rencanaNya itu yang terbaik untuk saya.
Hikmahnya saya bisa nambah teman dan nambah pengalaman.
Alhamdulillah wa syukurillah..

Tri Mulyono Edi Saputro mengatakan...

ibu, kenapa harus sedih toh menimba ilmu tidak hanya melalui jalur formal saja, ada banyak hal yang bisa kita lakukan misalnya saja melakukan penelitian-penelitian yang bermanfaat untuk kemajuan pendidikan ini..

waktu kuliah, saya dan mahaguru-mahaguru saya berkesempatan untuk mendampingi tim kami berpresentasi di jakarta untuk menyampaikan hasil penelitian kami tentang alat peraga untuk membantu anak SD trampil berhitung, di tengah jalan ada mobil bagus, saya bilang "kapan punya mobil sebagus itu", tetapi dijawab oleh mahaguru saya, "tri, jika kamu ingin sukses maka berbuatlah dulu untuk kepentingan orang lain sesuai dengan profesimu kelak, dan janganlah melihat imbalannya dahulu, pasti apa yang kamu idam-idamkan terkabul".....

Euis Kurniawati mengatakan...

Memang benar seperti yang Pak Tri bilang bahwa menuntut ilmu bisa di mana saja, namun untuk cita-cita saya yang satu ini benar-benar saya dambakan (kayak anak kecil pengen permen aja ya). Tapi kesedihan saya juga tidak berlarut-larut kok, karena masih banyak hal selain impian saya yang satu itu.
Saya hanya agak 'terkenang' dengan pengalaman saya setahun lalu saat membaca pengumuman penerimaan calon mahasiswa SPs UPI tersebut.
Kesedihan saya itu insyaAlloh akan menjadi bahan bakar yang mengobarkan semangat saya untuk senantiasa berusaha melakukan yang dapat saya lakukan dan selalu berdoa agar Allah SWT memberikan jalan yang terbaik menurutNya. Amiin.
Terima kasih ya Pak Tri atas pengalamannya yang sangat berharga.

RINAWATI mengatakan...

Bu Euis ada informasi dari pak Pri. Bahwa kita masuk tanggal 10 Februari 2009 jam 08.00 untuk penjelasa PPL dan pengisian KRS.
Tolong Informasikan kepada teman yang lain terima kasih.

Euis Kurniawati mengatakan...

Saya juga telah mendapatkan informasi yang sama dari Bu Mul. Terima kasih ya bu..

Translate

Twitter