Sebuah blog pembelajaran

Kamis, September 05, 2019

Riview (2) Konten Rumahbelajar.id



Judul Konten : Kisah Tiga Saudaram Cerita Rakyat SUmatra Barat
Penerbit Konten : Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Kemdikbud
Bahasa Konten : Bahasa Indonesia


Penulis : S. Metron Masdison
Penyunting : Imron Hadi dan Joni Syahputra
Desain Sampul dan Illustrator : Gilang
Penerbit : Balai Bahasa Sumatra Barat
Tahun Terbit : 2017
Jumlah Halaman : 42
ISBN : 978-602-51224-4-6
Link Konten : http://gg.gg/Kisah_3_Saudara
Link Video Riview : https://youtu.be/RC3luflnnLU



Diriview oleh : Euis Kurniawati, M.Pd. (Guru SMPN 1 Tambakdahan, peserta Diklat VCT Batch 5 Jabar 101.4F)

Metode riview: 5W-1H

What: Buku Kisah Tiga Saudara merupakan kumpulan cerita rakyat hasil sayembara penulisan cerita rakyat sebagai bahan literasi yang diadakan oleh Balai Bahasa Sumatra Barat dari bulan Januari sampai April 2017. Di dalam buku ini terdapat tiga cerita dari penulis yang berbeda yaitu Kisah Tiga Saudara, Petualangan Trio A Nano, dan Si Bujang Lenguang. Ketiga cerita tersebut disajikan dalam bahasa Indonesia sehingga dapat dinikmati oleh kalangan luas, terutama oleh anak=anak dan remaja di seluruh Indonesia.
Where: Sumatra Barat
When: Jaman Kerajaan Pagaruyung
Why: adanya fitnah jahat dari Rajo Angkek Garang yang menyebabkan tiga putra Tuanku Rajo Tuo harus menjalani hidup di hutan agar terhindar dari upaya pembunuhan.
Who: Bonsu Pinang Sibaribuik, Murai Batu, Rondok Didin, Gaek Gunuang Selasiah, Dua Dubalang, Tuanku Rajo Tuo, Rajo Angkek Garang.
How: keberanian, sifat pantang menyerah, dan selalu optimis, menjadi bekal utama bagi tiga saudara dalam menghadapi segala rintangan yang mereka hadapi.

Riview Lengkap:

Buku Kisah Tiga Saudara merupakan kumpulan cerita rakyat hasil sayembara penulisan cerita rakyat sebagai bahan literasi yang diadakan oleh Balai Bahasa Sumatra Barat dari bulan Januari sampai April 2017. Di dalam buku ini terdapat tiga cerita dari penulis yang berbeda yaitu Kisah Tiga Saudara, Petualangan Trio A Nano, dan Si Bujang Lenguang. Ketiga cerita tersebut disajikan dalam bahasa Indonesia sehingga dapat dinikmati oleh kalangan luas, terutama oleh anak=anak dan remaja di seluruh Indonesia.

Cerita rakyat yang akan diriview adalah Kisah Tiga Saudara yang juga menjadi judul buku. Latar kejadian pada jaman Kerajaan Pagaruyung, dan tokoh utamanya adalah tiga putra raja yaitu Rondok Didin, Murai Batu, dan si bungsu Bonsu Pinang Sibaribuik. Ayah mereka yaitu Tuanku Rajo Tuo difitnah Rajo Angkek Garang, kepala penyamun di daerah pesisir. Rajo Angkek menyebarkan penyakit yang hanya dapat diobati oleh darah tiga putra Tuanku Rajo Tuo. Dengan pertolongan dua Dubalang, ketiga putra raja tersebut dapat terlepas dari pembunuhan. Namun, ketiganya harus bersembunyi di dalam rimba yang ternyata dikuasai oleh kakek Gaek Gunuang Selasiah. Kakek Gaek pula yang menempa ketiga orang bersaudara menjadi pemuda-pemuda yang tangguh dan tidak mudah berputus asa dalam menghadapi segala rintangan. 

Di akhir kisah, ketiganya berpisah dan menjalani takdirnya masing-masing sesuai bagian ayam keramat yang mereka makan. Rondok menjadi raja di Palinggan Jati, Murai menjadi Hulubalang di Kerajaan Aceh, sedangkan Bonsu harus menjalani perjalanan hidup yang berliku. Sempat menjalani hidup sebagai budak di Malaka dan dijual kepada bajak laut tidak membuat Bonsu menyerah pada keadaan. Setelah berhasil membebaskan diri, ia kembali ke Pagaruyung. Bersama kedua kakaknya, Bonsu berhasil menumpas Rajo Angkek Garang.

Bonsu berbeda dari kedua kakaknya, walaupun berkali-kali diminta untuk menjadi raja Pagaruyung, ia menolak karena merasa belum mampu menjadi raja yang adil. Usai menghalau kekuasaan Portugis di tanah Pagaruyung, Bonsu memilih tinggal di Gunung Selasih, tempat kakek Gaek mengenalkannya pada alam. Bonsu, pengganti kakek Gaek yang telah meninggal, akhirnya menjadi raja. Sang Raja bagi seluruh penghuni hutan
Share:

0 komentar:

Translate

Twitter