Sebuah blog pembelajaran

Kamis, Februari 05, 2009

Komparasi Strategi Pembelajaran 'Make A - Match' dengan 'Index Card Match'

Oleh: Euis Kurniawati, S.Pd.


I. Alasan Pemilihan Topik

Alasan penulis membandingkan strategi Make - A Match dengan Index Card Match adalah:

a. Kedua strategi yang dibandingkan sama-sama menggunakan kartu (potongan kertas) sebagai media pembelajarannya.

b. Kedua strategi yang dibandingkan sama-sama menggunakan pembagian jenis kartu berupa kartu soal dan kartu jawaban.

II. Strategi Pembelajaran Make – A Match (Mencari Pasangan)

Make - A Match atau Mencari Pasangan merupakan strategi pembelajaran yang dikembangkan oleh Lerna Curran (Depdiknas, 2005).

Langkah-langkah:

1) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, satu bagian kartu merupakan kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban.

2) Setiap siswa mendapat satu buah kartu.

3) Tiap siswa memiliki jawaban atau soal dari kartu yang dipegang.

4) Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban).

5) Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.

6) Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar setiap siswa mendapat kartu yng berbeda dari sebelumnya.

7) Demikian seterusnya.

8) Kesimpulan/penutup.

III. Strategi Pembelajaran Index Card Match

Index Card Match atau Mencari Pasangan adalah strategi yang cukup menyenangkan yang digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya. Namun demikian, materi baru pun tetap bisa diajarkan dengan strategi ini dengan catatan, peserta didik diberi tugas mempelajari topik yang akan diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas mereka sudah memiliki bekal pengetahuan (Hisyam Zaini, 2008: 32).

Langkah-langkah:

1. Buatlah potongan-potongan kertas sejumlah peserta didik yang ada dalam kelas.

2. Bagi jumlah kertas-kertas tersebut menjadi dua bagian yang sama.

3. Tulis pertanyaan tentang materi yang telah diberikan sebelumnya pada setengah bagian kertas yang telah disiapkan. Setiap kertas berisi satu pertanyaan.

4. Pada separo kertas lain, tulis jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang tadi dibuat.

5. Kocoklah semua kertas sehingga akan tercampur antara soal dan jawaban.

6. Beri setiap peserta didik satu kertas. Jelaskan bahwa ini adalah aktivitas yang dilakukan berpasangan. Separo peserta didik akan mendapatkan soal dan separoh yang lain akan mendapatkan jawaban.

7. Minta peserta didik untuk menemukan pasangan mereka. Jika ada yang sudah menemukan pasangan, minta mereka untuk duduk berdekatan. Terangkan juga agar mereka tidak memberitahu materi yang mereka dapatkan kepada teman yang lain.

8. Setelah semua peserta didik menemukan pasangan dan duduk berdekatan, minta setiap pasangan secara bergantian untuk membacakan soal yang diperoleh dengan keras kepada teman-teman yang lain. Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasangan-pasangan yang lain.

9. Akhiri proses ini dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan.

IV. Komparasi Strategi Pembelajaran Make – A Match dengan Index Card Match

Tabel 1.

Komparasi Strategi Pembelajaran Make – A Match dengan Index Card Match

V. Kesimpulan

Berdasarkan tabel komparasi pada Tabel 1, ternyata banyak kesamaan antara Strategi Pembelajaran Make – A Match dengan Index Card Match, diantaranya pada aspek sifat dan tujuan pembelajaran; media yang digunakan (kartu atau potongan kertas); topik/konsep; dan kegiatan penutup. Dengan demikian maka penulis menyimpulkan bahwa Strategi Pembelajaran Make – A Match setaraf dengan Index Card Match.

VI. Daftar Pustaka

Arends, Richard I. 2008. Learning To Teach: Belajar untuk Mengajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Depdiknas. (2005). Bahan Presentasi: Model-model Pembelajaran yang Efektif. Jakarta: Depdiknas.

Hisyam Zaini, dkk. (2008). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Silberman, Melvin L. (2007). Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Slavin, Robert E. 2008. Cooperative Lerning: Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.

Van de Walle, John A. 2008. Pengembangan Pengajaran Matematika Sekolah Dasar dan Menengah. Jakarta: Erlangga.

Share:

0 komentar:

Translate

Twitter