Sebuah blog pembelajaran

Rabu, November 03, 2010

REFLEKSI LESSON STUDY (2)

 
Sekolah : SMPN 3 Cipunagara Kab. Subang
Kelas/Semester : VIII (delapan)/ganjil
Standar Kompetensi : 1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis
Kompetensi Dasar : 1.6. Menentukan gradien, persamaan dan grafik garis lurus
Indikator :
1. Mengenal pengertian gradien
2. Menentukan gradien garis lurus dari sebuah garis
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Guru Model : Dadi Suryadi, S.Pd.
Moderator: Ahmad Firdaus, M.Pd.

REFLEKSI:
1. Guru Model (Dadi Suryadi, S.Pd.)
· Guru model merasa
persiapan yang dilakukan untuk melaksanakan open class kurang maksimal.
· Secara umum ketercapaian tujuan pembelajaran belum mencapai 100%, karena masih ada sebagian siswa yang belum memahami pengertian gradien.


2. Observer
a. Warlim Setiawan, S.Pd. (SMPN 1 Subang)
· Sebagian siswa masih terlihat bingung saat guru model menjelaskan materi.
· Siswa juga terlihat bingung saat mengerjakan LKS.
· Tidak terlihat adanya penghargaan (reward) bagi siswa yang berani mengemukakan pendapatnya.
Solusi:
· pada pertemuan sebelumnya, hendaknya siswa diberi tugas untuk mempelajari materi yang akan dibahas pada kegiatan open class.
· Penekanan pada instruksi dalam LKS. (Ecin Kuraesin – SMP Pasundan Subang)
b. Gin Gin Gurniati, S.Pd. (SMPN 1 Pagaden)
· Pengamatan pada kelompok 1 dan 2: sudah ada leader dalam kelompok sehingga diskusi berjalan cukup lancar, tetapi saat siswa diberi LKS diskusi tidak berjalan, siswa langsung mengerjakan soal tanpa diskusi.
· Solusi: penekanan perlu dilakukan oleh guru model agar siswa bekerja sama saat mengerjakan LKS.
c. Ahmadi, S.Pd. (SMPN 1 Cibogo)
· Contoh yang diberikan hanya garis yang melalui titik pusat koordinat (0,0), sehingga siswa terlihat kebingungan ketika diberikan gambar garis yang tidak melalui titik pusat koordinat.
· Saat guru mengkonfirmasi pemahaman siswa, mayoritas siswa menjawab “bisa”. Pada kenyataannya yang teramati masih banyak siswa yang tidak mampu mengerjakan soal.
Solusi:
· Contoh gambar yang disediakan agar lebih variatif.
· Meningkatkan kemampuan teknik bertanya agar pemahaman siswa yang sesungguhnya dapat tergali.

3. Observer Tamu
a. Prof. Ono (Jepang)
· Salut terhadap guru model yang telah mampu mensupport kegiatan belajar, seperti menyediakan handout, penggunaan media ICT (LCD Proyektor).
· Mempertanyakan kaitan gambar gedung yang ditampilkan pada power point dengan materi persamaan garis, khususnya gradien. Mengapa tidak menggunakan obyek dalam kehidupan sehar-hari.
· Mengakui bahwa materi persamaan garis lurus sukar untuk diajarkan.
Solusi:
· Beri kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan lebih banyak soal agar dapat dibawa ke tujuan pembelajaran yang diharapkan.
b. Prof. Jhon (Afrika Selatan)
· Prof. Jhon tidak ingin mengomentari penampilan guru model, beliau lebih fokus untuk mengomentari kegiatan pembelajaran.
· Kegiatan pembelajaran dapat dilakukan dengan pendekatan secara abstrak tetapi ada kaitan dengan kehidupan sehari-hari. Tetapi penekanannya tidak pada pendekatan mana yang lebih baik, tergantung kebutuhan, serta situasi dan kondisi dalam suatu kegiatan pembelajaran.
· Prof. Jhon memberikan contoh soal tantangan dari kehidupan nyata untuk kemudian dapat divisualisasikan menggunakan pendekatan secara abstrak:
Suatu perusahaan mempunyai 1000 karyawan. Perusahaan tersebut ditawari suatu kontrak berlangganan telpon selullar dengan ketentuan sebagai berikut:

Permasalahan:
1) Jika rata-rata penggunaan telpon 1 jam/bulan, opsi manakah yang termurah?
2) Jika rata-rata penggunaan telpon 100 jam/bulan, opsi manakah yang paling murah?

Jawaban:

c. Dr. Sumar Hendayana, M.Sc.(UPI)

· Para observer hendaknya mencontoh cara berkomentar Prof. Ono dan Prof. Jhon yang tidak menyalahkan guru model.
· Observer harus betul-betul memberikan masukan positif berupa solusi dari permasalahan yang terjadi pada saat open class.
d. Drs. H. Ma’mur Sutisna WD., M.M.Pd. (Kadisdik Kab. Subang)
· Sangat menghargai keberanian guru model untuk tampil, karena tidak semua orang siap tampil dan siap dikoreksi.
· Pelajaran yang dapat diambil dari kegiatan open lesson adalah:
v Profesionalisme guru akan meningkat jika guru siap dikritik
v Guru lebih proaktif terhadap kebutuhan belajar siswa
v Meskipun lokasi pelaksanaan open lesson di desa tapi sudah mampu menampilkan kegiatan pembelajaran berbasis ICT.
Share:

0 komentar:

Translate

Twitter