Sebuah blog pembelajaran

Minggu, April 19, 2009

Kok Mau Sih?

Kok mau sih?
Itulah komentar teman saya sewaktu mengetahui bahwa saya datang ke tempat syuting Dahsyat, salah satu acara musik yang ditayangkan secara live di RCTI siang tadi. Tempatnya di halaman Ambarukmo Plaza (Amplaz) Yogyakarta. Mungkin menurutnya saya ini sudah terlalu tua untuk menonton acara yang paling digemari remaja. Lha saya kan remako (remaja kolot).

Jujur saja, ini adalah kedatangan saya yang pertama di konser musik dalam skala nasional. Kalau cuma nonton konser musik kaliber RT-an sih sering, ya sambil kondangan kan jadi sengaja atau pun tidak sengaja bisa melihat para artis lokal yang tampilannya norak abis. Itupun tidak mampu bertahan lama-lama karena takut dipanggil nama dan diminta jaban (sawer uang). Jadi mending cepat-cepat pulang.

Sebenarnya cuma kebetulan saja saya datang ke acara tersebut. Niatnya mau refreshing saja. Karena saya tidak mudik ke Subang, di tempat kos juga sendirian jadi mending jalan-jalan sekalian memenuhi permintaan teman kuliah saya (Pak Suherman) untuk menanyakan informasi mengenai satu merk hand phone yang bundling paket internet gratis. Kebetulan distributor resminya ada di Amplaz. Kebetulan pula tempat kos saya dekat dengan Amplaz, kira-kira lima menit perjalanan menggunakan bis kota. Yo wis kebetulan semua.



Seperti biasanya kebanyakan penonton adalah para remaja usia belasan. Mereka kelihatan antusias sekali menunggu penampilan artis-artis favoritnya. Dandanan mereka pun serba trendi, gaya dan gaul. Ada yang bergaya R n B, rocker, funk, dangdut (emang ada?), dan sebagainya. Ya, itulah ekspresi remaja dalam mencitrakan dirinya.

Tiga orang gadis ABG di depan saya sibuk mengomentari penampilan artis yang tampil saat itu. Tiba-tiba datang seorang gadis sebaya mereka, minta maaf karena harus mengikuti les privat di rumahnya. Teman-temannya malah mengomentari "Hari gini masih belajar?" Saya jadi prihatin mendengarnya.

Saya jadi bertanya dalam hati. Bukankah di antara para remaja itu ada (banyak) yang duduk di kelas IX SMP dan kelas XII SMA/SMK? Sudahkah mereka mempersiapkan diri untuk menghadapi Ujian Nasional (UN) yang pelaksanaanya mulai tanggal 20 April besok? Pertanyaan saya buyar saat salah seorang dari rombongan remaja bergaya rocker hampir menabrak saya.

Ternyata tidak nyaman lho nonton di tempat terbuka seperti ini. Kepanasan, berdesak-desakan, bau segala macam. Wah, nyerah deh saya kalau harus nonton lama-lama. Makanya baru sekitar 10 menit sudah kabur duluan, ya cukuplah sekedar mengambil satu dua gambar itu pun dari kejauhan.

Untunglah saya cepat keluar arena pertunjukan, sesaat kemudian terjadi keributan. Saya kira penonton yang sedang berantem. Ternyata bukan, beberapa penonton pingsan dan dibawa ke artis area. Sementara penonton lainnya kembali terlarut dalam pertunjukkan tersebut.

Dalam perjalanan pulang, saya masih teringat pada gadis ABG tadi. Ternyata semakin hari semakin berat tantangan yang harus dihadapi guru, orang tua, juga oleh siswa. Banyak kegiatan dan acara-acara yang mengusik konsentrasi belajar siswa.

Lalu bagaimana upaya yang harus kita lakukan agar remaja (siswa) lebih menyukai belajar daripada kegiatan lain yang tidak relevan. Tentunya tantangan tersebut akan menjadi PR kita bersama.

Jadi pertanyaan teman saya di muka sebenarnya lebih tepat ditujukkan untuk kita semua. Kok mau sih repot-repot mengurusi remaja? Ya, karena mereka adalah tumpuan harapan bagi masa depan bangsa, dan terutama masa depan mereka sendiri.

Kok mau sih? Ya iya laaaah.....

Share:

0 komentar:

Translate

Twitter